PASURUAN, TRIBUNUS.CO.ID - Pengambilan irigasi milik pemerintah Provinsi oleh pihak perorangan di wilayah Kauman - Bangil, menjadi semakin rumit pasalnya irigasi tersebut merupakan saluran air yang seharusnya berfungsi untuk pengairan malah didirikan bangunan Pondok.
Masyarakat desa Singopolo Kauman kecamatan Bangil resah dikarenakan tersumbatnya saluran air. Hal ini dirasakan terutama di musim penghujan. Warga lalu meminta pertanggung jawaban kepada Pondok Putri Salafiyah dengan ditutupnya saluran irigasi yang mengakibatkan setiap musim hujan pasti banjir yang airnya masuk ke dalam rumah.
Hal tersebut diutara kan oleh warga desa setempa bernama YL (45) kepada tribunus.co.id mengutarakan keluh kesah masyarakat Singgopolo. Dia mengaku, keluhan warga ini telah disampaikan kepada aparat terkait. Namun hingga saat ini masih saja bangunan ilegal milik Pondok pesantren Putri Salafiyah di atas lahan irigasi belum ada penanganan.
"Bangunan pondok Putrii Salafiyah K.H.M.Zubaer yang telah mengambil tanah milik negara berupa sungai awalnya kemudian dijadikan saluran irigasi. Dan akhirnya hilang dikarenakan dijadikan bangunan - bangunan di dalam Pondok.Hal tersebut melanggar Peraturan Daerah nomor 3 tahun 2004 tentang irigasi, yang berbunyi bahwasannya saluran irigasi milik pemerintah hanya bisa berdiri sebuah jembatan." ujar YL
Menurut informhasil dihimpun,Pondok Putri Salafiyah K.H.M.Zubaer sudah mengajukan izin sewa untuk pembangunan pondok kepada pemerintah Kabupaten Pasuruan,Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang yang setelah permasalahan tersebut muncul.
.Akan tetapi Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Pengairan Kabupaten Pasuruan TELAH MENOLAK perihal surat tersebut pada tanggal 31 Desember 2017.
Kepala Dinas Sumber Daya Air "untuk permohonan izin sewa saluran irigasi yang berada di kauman bangil di tolak dan bangunan tersebut segera dibongkar " sebelum pihak penegak perda dalam hal ini satpol pp yang menindak.
"Saya harap agar pihak pondok menyadari dan mau beretikad baik terkait bangunan yang berdiri di atas saluran irigasi tersebut, pasalnya saluran tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitar" pungkas Hanung saat ditemui di kantornya
Untuk masyarakat sekitar pondok memohon agar segera adanya tindak lanjut dari dinas terkait, musim hujan selalu banjir,untuk saluran irigasi ke sawah tidak bisa di alirkan karena telah ditutup oleh bangunan pondok tersebut yang itu sangat merugikan seluruh masyarakat setempat, klau sudah banjir banyak yang terserang penyakit terutama anak-anak (Aw)
Posting Komentar