Bab RAKAI PANANGKARAN dan KAMULYAN BHUMI SAMBHARA prasasti Tri Tepusan 842 Masehi




Ruwat Rawat Borobudur (RRB) merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan di Magelang yang bertujuan melestarikan Candi Borobudur. Penanggung Jawab RRB, Sucoro, mengatakan hari ini RRB sudah genap berumur 20 tahun. Buku yang merekam perjalanan RRB pun sudah diluncurkan.


GUNTUR BISOWARNO S.Si, Apt (Praktisi Seni Budaya & Adat Tradisi Nusantara) Ketua BAMBOO SPIRIT NUSANTARA & Ketua Apoteker Saintifikasi Jamu Indonesia (ASJI)


Ki Hendrik Selaku Praktisi REKSA AKSARA semua AKSARA di Nusantara Khususnya dan Dunia semestanya. Membantu Kita membaca dan mengerti CANDI BOROBUDUR yang ditulis dalam Prasasti TRI TEPUSAN 842 Masehi yang bunyinya adalah :


Nama awal

KAMULAN I BHŪMI SAMBHARA berubah SAMBHARA I BUDDHARA berubah menjadi ejaan Belanda BOROBUDUR.


Kamūlan I Bhūmi Sambhara didalam Praśāsti, yang artinya adalah :


"Bangunan Megah Diatas Gundukan Tanah".


dibuat oleh ŚRĪMAHĀRĀTU PRAMODAWARDHANI (ŚRĪ KAHULUNNAN)untuk pemujaan atau sembahhyang Yang memeluk BUDDHA MAHĀYAṆA Wangsa SAILÈNDRA



4 Hal Utama yg digunakam utk MERUWAT DAN MERAWAT KAMULYAN BHUMI SEMBARA alias Candi Borobudur, adalah BADAN, PIKIRAN dan JIWA, RUH Kita sesuai maksud kehendak awal mula ciptaan, alam semesta raya, beserta segala isinya, bgmn mekanisme kerja hukum alam, mekanisme kerjanya hukum ketetapan Tuhan, serta hubungan Tuhan dengan segala ciptaanNya, Tuhan yg satu ada dimana saja, meliputi segala yang ada dan ada di setiap yang ada, dengan bingkai kasih sayang ( GUNTUR BISOWARNO s.si. Apt)

    ****


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama